Tuesday, July 17, 2012

PK

Latar Belakang
Latar belakang adanya perawatan keluarga ini diawali dengan adanya kirsus keperawatan tahun 1950 yang diadakan oleh Rumah Sakit PMI Bogor yang kemudian kursus tersebut berkembang sampai kepada kursus Perawatan Keluarga.
Pengertian
Perawatan keluarga adalah perawatan yang dilakukan oleh anggota keluarga itu sendiri dengan menggunakan alat-alat yang ada di lingkungan keluarga itu dan sederhana tetapi hasilnya memuaskan.
Dasar-dasar Perawatan Keluarga
1.Maksud Perawatan Keluarga
a.Karena RS penuh / jumlah RS kurang, serta tenaga Dokter dan perawat kurang.
b.Karena pengaruh keadaan ekonomi, tidak semua orang mampu membayar ongkos RS.
c.Karena faktor kepercayaan / keinginan si penderita yang tidak menginginkan untuk dirawat diluar.
2.Tujuan Perawatan Keluarga
a.Meringankan keadaan si korban.
b.Mempercepat upaya penyembuhan.
c.Memperkecil penularan.
d.Mendidik anggota keluarga untuk menghemat.
e.Membiasakan hidup sehat.
3.Fungsi Perawatan Keluarga
a.Pengamatan terhadap penderita.
b.Tindakan perawatan
c.Tindakan pengobatan
d.Pencatatan.
e.Penyuluhan kesehatan.
4.Sasaran Perawatan Keluarga
a.Penderita yang layak dirawat dirumah.
b.Bayi dan anak yang tidak terawat.
5.Alasan Perawatan Keluarga
a.Secara psikologis orang yang sakit lebih senang dirawat di rumah sendiri.
b.Dapat menghemat waktu dan biaya.
c.Dirawat oleh anggota keluarga sendiri dapat mempercepat penyembuhan.
6.Pelaku Perawatan Keluarga
a.Siapa saja asal mendapat pendidikan sebelumnya.
b.Mereka yang mampu menyelenggarakan.
7.Sifat pelaku Perawatan Keluarga
a.Mempunyai rasa kasih sayang.
b.Adanya suatu keinginan untuk melakukan perawatan keluarga.
c.Mengutamakan kepentingan si penderita.
d.Sehat jasmani dan rohani.
e.Bertanggungjawab
f.Terbuka.
Langkah-langkah Persiapan Perawatan Keluarga.
1.Persiapan
a.Mencuci tangan. Tujuannya :
- Membersihkan tangan dari kotoran.
- Menjaga kesehatan pelaku.
- Mencegah penularan.
b.Memakai celemek, fungsinya :
- Untuk menghindari penularan.
- Melindungi pakaian.
2.Urutan tindakan Perawatan Keluarga
a.Persiapan pelaku.
b.Mempersiapkan alat-alat yang dibutuhkan.
c.Persiapan penderita.
d.Pelaksanaan.
e.Selesai.
Hal-hal yang dilakukan dalam Perawatan Keluarga :
a.Membersihkan tempat tidur si penderita.
b.Penggantian dan pemasangan sprai.
c.Pemeriksaan denyut nadi, suhu tubuh dengan thermometer.
d.Pemberian makan dan minum.
e.Pemberian obat.
Alat-alat yang diperlukan :
a.Alat-alat untuk tidur
b.Celemek
c.Thermometer
d.Obat-obatan
e.Alat mandi
f.Pispot
g.Pasu najis
h.Alat kompres

PROSES PP

Pertolongan Pertama

Pertolongan Pertama merupakan sebuah pengetahuan dan keterampilan karena jika kita hanya mengetahui teorinya saja tanpa melakukan latihan atau praktek, maka mental kita tidak terlatih ketika kita benar-benar menghadapi kejadian sebenarnya. Sebaliknya jika kita langsung praktek tanpa membaca teori kemungkinan besar kita akan melakukan pertolongan yang salah pada korban Dalam kegiatan kePalangMerahan, khususnya yang dilakukan di alam terbuka, materi pertolongan pertama penting untuk dikuasai. Karena dalam kegiatan tersebut bisa saja terjadi kecelakaan sedangkan tenaga medis, sarana dan prasarana kesehatan sulit untuk dijangkau. Maka satu-satunya pilihan adalah mencoba melakukan pertolongan sementara pada korban kerumah sakit atau dokter terdekat.
MAKSUD, KEGUNAAN DAN TUJUAN PERTOLONGAN PERTAMA
Maksud PP adalah untuk memberikan pertolongan pertama pada kecelakaan ditempat kejadian dengan cepat dan tepat sebelum tenaga medis datang atau sebelum korban dibawa kerumah sakit agar kejadian yang lebih buruk dapat dihindari.
Kegunaan materi ini secara khusus adalah untuk membekali setiap pramuka penegak agar dapat memberikan pertolongan pertama dilapangan jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan
Tujuannya adalah mencegah maut dan mempertahankan hidup, mencegah penurunan kondisi badan atau cacat.
SIKAP, KEWAJIBAN DAN WILAYAH SEORANG PENOLONG
Sikap penolong :
  1. Tidak panik, bertindak cekatan, tenang tidak terpengaruh keluhan korban jangan menganggap enteng luka yang diderita korban.
  2. Melihat pernapasan korban jika perlu berikan pernapasan buatan.
  3. Hentikan pendarahan, terutama luka luar yang lebar.
  4. Perhatikan tanda-tanda shock.
  5. Jangan terburu-buru memindahkan korban, sebelum kita dapat menentukan jenis dan keparahan luka yang dialami korban.
Kewajiban Penolong :
  1. Perhatikan keadaan sekitar tempat kecelakaan
  2. Perhatikan keadaan penderita
  3. Merencanakan dalam hati cara-cara pertolongan yang akan dilakukan
  4. Jika korban meninggal beritahu polisi atau bawa korban ke rumah sakit
Wilayah Penolong:
Pertolongan pertama pada kecelakaan sifatnya sementara. Artinya kita harus tetap membawa korban ke dokter atau rumah sakit terdekat untuk pertolongan lebih lanjut dan memastikan korban mendapatkan pertolongan yang dibutuhkan.
TEKNIK DALAM P3K
A. Prioritas dalam P3K
Urutan tindakan secara umum:
1.      Cari keterangan penyebab kecelakaan
2.      Amankan korban dari tempat berbahaya
3.      Perhatikan keadaan umum korban; gangguan pernapasan, pendarahan dan kesadaran.
4.      Segera lakukan pertolongan lebih lanjut dengan sarana yang tersedia.
5.      Apabila korban sadar, langsung beritahu dan kenalkan.
Selain itu ada juga yang dinamakan prinsip life saving, artinya kita melakukan tindakan untuk menyelamatkan jiwa korban (gawat darurat) terlebih dahulu, baru kemudian setelah stabil disusul tindakan untuk mengatasi masalah kesehatan yang lain. Gawat darurat adalah suatu kondisi dimana korban dalam keadaan terancam jiwanya, dan apabila tidak ditolong pada saat itu juga jiwanya tidak bisa terselamatkan.
B. Pembalutan
Tujuan dari pembalutan adalah untuk mengurangi resiko kerusakan jaringan yang telah ada sehingga mencegah maut, menguangi rasa sakit, dan mencegah cacat serta infeksi.
Kegunaan pembalutan adalah:
1. menutup luka agar tidak terkena cahaya, debu, kotoran, dll.
2. melakukan tekanan
3. mengurangi atau mencegah pembengkakan
4. membatasi pergerakan
5. mengikatkan bidai.
Macam-macam pembalutan:
1.        Pembalutan segitiga atau mitela
Pembalut segitiga dibuat dari kain putih yang tidak berkapur (mori), kelihatan tipis, lemas dan kuat. Bisa dibuat sendiri, dengan cara memotong lurus dari salah satu sudut suatu kain bujur sangkar yang panjang masing-masing sisinya 90 cm sehingga diperoleh 2 buah pembalut segitiga.
2.        Pembalut Plester
Digunakan untuk merekatkan kain kassa, balutan penarik (patah tulang, sendi paha/ lutut meradang), fiksasi (tulang iga patah yang tidak menembus kulit), Beuton (alat untuk merekatkan kedua belah pinggir luka agar lekas tertutup).
3.        Pembalut Pita Gulung.
4.        Pembalut Cepat.
Pembalut ini siap pakai terdiri dari lapisan kassa steril, dan pembalut gulung.
Indikasi pembalutan:
Menghentikan pendarahan, melindungi bakteri/kuman pada luka, mengurang rasa nyeri.
Bentuk dan anggota tubuh yang dibalut:
1.        Bundar, pada kepala.
2.        Bulat panjang tapi lonjong, artinya kecil ke ujung, besar ke pangkal, pada lengan bawah dan betis
3.        Bulat panjang hamper sama ujung dengan pangkalnya, pada leher, badan, lengan atas, jari tangan.
4.        Tidak karuan bentuknya, pada persendian
C. Pembidaian
Bidai adalah alat yang dipakai untuk mempertahankan kedudukan (fiksasi) tulang yang patah. Tujuannya, menghindari gerakan yang berlebihan pada tulang yang patah. Syarat pemasangan bidai:
1.         Bidai harus melebihi dua persendian yang patah
2.         Bidai harus terbuat dari bahan yang kuat, kaku dan pipih.
3.         Bidai dibungkus agar empuk.
4.         Ikatan tidak boleh terlalu kencang karena merusak jaringan tubuh tapi jangan kelonggaran.
Alat-alat bidai:
1.       Papan, bambu, dahan
2.       Anggota badan sendiri
3.       Karton, majalah, kain
4.       Bantal, guling, selimut
D. Pernafasan buatan
Sering disebut bantuan hidup dasar (BHD) atau resusitasi jantung paru (RJP) intinya adalah melakukan oksigenasi darurat. Dilakukan pada kecelakaan:
1.       Tersedak,
2.       Tenggelam
3.       Sengatan Listrik,
4.       Penderita tak sadar,
5.       Menghirup gas dan atau kurang oksigen,
6.       serangan jantung usia muda, henti jantung primer tejadi.
Fase RJP:
A = Airway control (penguasaan jalan napas),
B = Breathing support (ventilasi buatan dan oksigenasi paru darurat)
C = Circulation (pengenalan ada tidaknya denyut nadi)
E. Evakuasi dan Transportasi
Evakuasi adalah kegiatan memindahkan korban dari lokasi kecelakaan ke tempat lain yang lebih aman dengan cara-cara yang sederhana di lakukan di daerah-daerah yang sulit dijangkau dimulai setelah keadaan darurat. Penolong harus melakukan evakuasi dan perawatan darurat selama perjalanan.
Cara pengangkutan korban:
1.      Pengangkutan tanpa menggunakan alat atau manual
Pada umumnya digunakan untuk memindahkan jarak pendek dan korban cedera ringan, dianjurkan pengangkatan korban maksimal 4 orang
2.      Pengangkutan dengan alat (tandu)
Rangkaian pemindahan korban:
1.        Persiapan,
2.        Pengangkatan korban ke atas tandu,
3.        Pemberian selimut pada korban
4.        Tata letak korban pada tandu disesuaikan dengan luka atau cedera.
Prinsip pengangkatan korban dengan tandu:
1.      Pengangkatan korban,
Harus secara efektif dan efisien dengan dua langkah pokok; gunakan alat tubuh (paha, bahu, panggul), dan beban serapat mungkin dengan tubuh korban.
2.      Sikap mengangkat.
Usahakan dalam posisi rapi dan seimbang untuk menghindari cedera.
3.      Posisi siap angkat dan jalan.
Biasanya posisi kaki korban berada di depan dan kepala lebih tingi dari kaki, kecuali;
-       menaik, bila tungkai tidak cedera,
-       menurun, bila tungkai luka atau hipotermia,
-       mengangkut ke samping,
-       memasukan ke ambulan kecuali dalam keadaan tertentu
-       kaki lebih tinggi dalam keadaan shock.
F. TRANSPORTASI
Merupakan kegiatan pemindahan korban dari tempat darurat ke tempat yang fasilitas perawatannya lebih baik, seperti rumah sakit. Biasanya dilakukan bagi pasien/ korban cedera cukup parah sehingga harus dirujuk ke dokter.
Tata cara pemindahan korban:
a.      Dasar melakukan pemindahan korban; aman, stabil, cepat, pengawasan korban, pelihara udara agar tetap segar.
b.     Syarat pemindahan korban:
1.     korban tentang keadaan umumnya cukup baik
2.     tidak ada gangguan pernapasan
3.     pendarahan sudah di atasi
4.     luka sudah dibalut
5.     patah tulang sudah dibidai
Sepanjang pelaksanaan pemindahan korban perlu dilakukan pemantauan dari korban tentang:
-       Keadaan umum korban
-       Sistem persyarafan (kesadaran)
-       Sistem peredaran darah (denyut nadi dan tekanan darah)
-       Sistem pernapasan
-       Bagian yang mengalami cede

PERTOLONGAN PERTAMA

Banyak sekali kondisi darurat yang terjadi di sekitar kita. Celakanya kadangkala orang tidak memahami bagaimana cara melakukan pertolongan pertama pada kecelakaan (kondisi darurat tersebut). Mungkin saja apabila kita cepat dalam memberikan bantuan banyak nyawa yang melayang seharusnya bisa diselamatlkan dengan teknik P3K yang benar.Beberapa kasus darurat yang sering terjadi disekitar kita adalah :
      a. Pingsan
      b. Pergeseran Sendi (Disklosa)
      c. Terkilir(keseleo)
      d. Luka benda tumpul dan tajam
      e. Perdarahan waktu hamil
      f. Kelahiran Mendadak
      g. Kebakaran
      h. Luka Bakar
      i. Shock Aliran listrik
      j. Tenggelam
      k. Patah Tulang
      l. Gigitan dan Sengatan, kejang-kejang

      Pada dasarnya semua kondisi darurat di atas harus dapat segera dilakukan tindakan cepat guna melakukan pertolongan. Hal ini membutuhkan suatu pengetahuan bagi orang sekitar tentang teknik P3K.Pada uraian ini akan dicontohkan salah satu cara dalam melakukan P3K bagi Korban pingsan.
1. Pertama yang harus dilakukan adalah membuka jalan napas dengan m,endongakkan kepala ke belakang dan gerakkan rahang bawah ke atas
2. Apabila napas telah berjalan dengan baik maka Posisikan Korban pingsan dengan cara ditidurkan telungkup dengan kepala menoleh kesamping (posisi koma).
3. Segera mintakan bantuan medis terdekat.

         Pertolongan Pertama (PP) merupakan segala bentuk bantuan yang diberikan kepada seseorang yang mengalami cedera atau sakit yang memerlukan tindakan medis segera. Melihat luasnya cakupan pertolongan yang diberikan maka sangat diperlukan pemahaman minimal terhadap apa apa yang harus dikerjakan sebagai bagian dari pertolongan pertama. Sering kejadian seseorang yang ingin menolong korban kecelakaan malah akan membuat cidera yang dialami korban makin berat.
Saat ini banyak buku tentang pertolongan pertama yang dijual di toko toko buku. Ada yang untuk kalangan medis, ada pula yang untuk kalangan awam dengan bahasa yang mudah dimengerti. Buku ini wajib dibeli dan dipelajari bersama sama di rumah agar setiap anggota keluarga siap dalam menghadapi hal hal yang darurat.
        Persiapan adalah kunci utama dari pertolongan pertama. Maka dari itu, sudah seharusnya di setiap rumah dan kendaraan dilengkapi dengan kotak pertolongan pertama. Kotak ini selain berisi obat obatan dan bahan bahan untuk keadaan darurat juga harus dilengkapi dengan buku buku pertolongan pertama. Obat dan alat yang disiapkan pun harus melihat kondisi geografis dari tempat tinggal kita. Misalnya daerah kita sering kebanjiran maka yang dipersiapkan adalah obat atau bahan yang berhubungan dengan kecelakaan akibat banjir. Demikian juga bila kita tinggal di daerah yang sering terkena gempa, kebakaran, badai dan lain sebagainya maka kita harus menyiapkan obat obat pertolongan pertama untuk keadaan tersebut.
         Bagi yang suka traveling atau jalan jalan, harus menyiapkan obat atau alat pertolongan pertama yang sesuai dengan kondisi daerah tujuan. Obat obat untuk mencegah mabuk kendaraan dan mengobati diare sering diperlukan terutama bagi mereka yang bepergian jauh. BIla pergi ke daerah endemis malaria maka perlu dipersiapkan obat obat untuk mencegah terjangkitnya penyakit malaria. Pelajari juga nomor nomor darurat daerah tujuan kita apakah sama atau tidak dengan daerah asal kita dan taruh nomor nomor penting tersebut di tempat yang aman tapi mudah dijangkau.
         Selain persiapan obat dan bahan bahan darurat, yang tidak kalah penting adalah persiapan diri dalam menghadapi hal hal yang bersifat darurat. Beberapa ketrampilan dasar yang perlu dikuasai adalah bagaimana melakukan resusitasi jantung paru (RJP), bagaimana mengatasi korban tersedak, bagaimana mengatasi korban perdarahan, bagaimana mengatasi korban patah tulang, bagaimana mengatasi korban luka bakar dan lain sebagainya. Semua ketrampilan tersebut bisa dengan mudah dipelajari melalui buku yang banyak di jual di toko toko buku.
         BIla keadaan sulit untuk diatasi sendiri, segeralah menghubungi nomor nomor darurat yang terdapat di daerah anda. Beberapa nomor darurat yang berlaku internasional adalah 112 dan 911. Di Bali tempat tinggal saya, kedua nomor ini bisa dihubungi walau tidak selalu dijawab bila dihubungi.

         Tidak seperti luka bakar derajat tiga yang memerlukan penanganan medis khusus, luka bakar kecil  
yang sering kita alami di rumah ternyata membutuhkan penanganan simpel yang bisa dilakukan siapa saja. Tidak peduli apa yang menyebabkan luka bakar, hal yang paling utama dipikirkan adalah semakin cepat penanganannya maka hasilnya akan semakin baik. Apa yang anda lakukan pada menit menit pertama setelah terbakar akan menentukan hasil dari penyembuhan luka bakar tersebut pada kulit.
         Susu merupakan cairan yang paling bagus untuk mengompress luka bakar kecil. Rendam daerah luka dengan susu selama 15 menit atau lebih. Bila anda kesulitan merendam, anda bisa menggunakan handuk yang telah dibasahi susu untuk menutup daerah yang terbakar. Lemak yang terdapat dalam susu akan menyejukan daerah yang terbakar dan mempercepat penyembuhan.
       Setelah 24 jam, basuhlah daerah yang terbakar dengan lembut menggunakan sabun dan air bersih. Usahakan daerah luka tetap kering dan tertutup setelah dibersihkan untuk mencegah infeksi.
Menggunakan terlalu banyak es atau air yang sangat dingin akan memperburuk kondisi luka bakar. Gunakanlah air yang sejuk dan bukan yang dingin. Air sejuk akan mencegah jaringan yang terbakar meluas dan air ini berfungsi pula sebagai pereda rasa nyeri sementara.
        Lidah buaya akan mempercepat proses penyembuhan. Dua atau tiga hari setelah terluka, anda dapat membubuhi daerah luka dengan cairan dari daun lidah buaya. Kesejukan dari cairan itu akan membantu meredakan nyeri. Gunakan empat sampai 5 kali sehari tanpa ditutup dengan perban.
      Makanlah banyak makanan yang mengandung vitamin C. Vitamin ini akan membantu mempercepat proses penyembuhan luka. Selain itu, anda juga harus banyak mengkonsumsi makanan yang mengandung vitamin A dan E. Vitamin E akan mempercepat penyembuhan dan mencegah pembentukan jaringan parut.
Irislah kentang lalu tutup daerah yang terbakar menggunakan irisan tersebut. Zat tepung pada kentang akan menetralisir luka bakar, rasa nyeri dan mencegah pembentukan jaringan parut.
        Madu yang digunakan untuk menutup luka akan menyejukan luka, meredakan nyeri dan mempercepat penyembuhan. Madu juga akan mencegah infeksi kuman serta melindungi daerah luka.
         Minyak lavender akan meredakan rasa nyeri dan mempercepat penyembuhan serta mencegah  
jaringan parut. Pertama tama, bersihkan daerah luka dengan air dan sabun. Campur minyak lavender dengan minyak zaitun dengan perbandingan 1 : 3. Selanjutnya tutuplah daerah luka dengan campuran tadi.
Menutup luka bakar dengan menggunakan putih telur akan mencegah luka bakar menjadi kering.
Semua tips diatas hanya berlaku untuk luka bakar derajat ringan dengan daerah yang tidak begitu luas. Bila  
sebaliknya, anda harus segera ke dokter untuk mendapatkan penanganan medis lebih lanjut.
      Pertolongan Pertama Pada Keracunan Makanan
 - Untuk mengurangi kekuatan racun, berikan air putih sebanyak-banyaknya atau diberi susu yang telah   
   dicampur dengan telur mentah.
 - Agar perut terbebas dari racun, berikan norit dengan dosis 3-4 tablet selama 3 kali berturut-turut dalam   
   setiap jamnya.
 - Air santan kental dan air kelapa hijau yang di campur 1 sendok makan garam dapat menjadi alternatif jika 
   norit tidak tersedia.
 - Jika penderita dalam kondisi sadar, usahakan agar muntah. Lakukan dengan cara memasukan jari pada 
   kerongkongan leher dan posisi badan lebih tinggi dari kepala untuk memudahkan kontraksi.
 - Apabila penderita dalam keadaan pingsan, bawa segera ke rumah sakit atau dokter terdekat untuk  
   mendapatkan perawatan intensif.

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | GreenGeeks Review